Laman

10.4.11

Sedikit Renungan jika doa belum terkabulkan

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku,
maka (jawablah), bahwasanya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku,
maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku)
dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu
berada dalam kebenaran.” (QS. 2:186) Siapa yang tak pernah berdoa?
Tidak ada. Tiap kita pernah
bahkan sering berdoa. Apalagi
saat kesusahan, doa makin
kencang kita panjatkan. Itulah
watak manusia. Allah mengerti keluh kesah mereka. Karena itu
Allah menyeru hamba-hamba-Nya
untuk berdoa kepada-Nya. Saat
doa tak kunjung terkabul, bisa jadi
jenuh, gelisah bahkan keraguan
menghinggapi diri kita, lalu muncul su’udhan pada Allah, kita merasa Allah tidak sayang, tidak
adil, dan sebagainya.
Tapi mari kita merenung sejenak.
Apakah kita yang mengatur
segalanya, atau ada yang
mengaturnya? Bukankah hidup ini tempat cobaan dan ujian? Apakah
kita yang lebih tahu kebutuhan
kita, ataukah Allah?
Sangat mudah bagi Allah
mengabulkan doa kita, tapi
mengapa belum terpenuhi juga, maka pasti ada hikmah di balik
itu. Cobalah evaluasi. Kita
menuntut Allah memenuhi
permintaan kita, tapi sudahkah
kita penuhi kewajiban kita
sebagai hamba-Nya? Hamba yang cerdas akan berusaha menunaikan
hak-hak tuannya. Ia tahu bahwa
bukanlah kewajiban seorang tuan
memenuhi semua yang diinginkan
hambanya.
Jika kita merasa sudah memenuhi kewajiban itu namun belum juga
terkabul, yakinlah ada kebaikan
yang Allah maksud di balik itu,
Rasul bersabda, “Seorang muslim yang berdoa, memohon pada Allah,
dia tidak memohon sesuatu yang
berdosa, dan tidak dalam keadaan
memutuskan tali shilaturrahim,
maka Allah akan memberi salah
satu dari tiga kemungkinan. Pertama, doa itu dikabulkan.
Berikutnya, doa yang dipanjatkan
disimpan oleh Allah untuk
(kebaikan) hari kiamat kelak.
Kemungkinan terakhir, Allah akan
menjauhkan orang tersebut dari keburukan.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad).
Allah juga mengingatkan (QS.
2:216) bahwa boleh jadi kita
membenci sesuatu, padahal ia
amat baik buat kita, dan boleh jadi
kita mendambakan sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kita.
Carilah sisi positif dari tiap apa
yang kita hadapi. Maka tetaplah
sabar dan bersyukur. Bukankah
selama ini Allah telah memberi
nikmat yang sangat banyak? Allah cinta pada orang yang bersabar
atas cobaan dan bersyukur atas
nikmat yang diberi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

masukan anda